Medan | Sumuthariini,Partai Demokrat menunjuk langsung Teguh Santosa menjadi Wakil Gubernur Sumatera Utara menggantikan Bobby Nasution yang maju menjadi Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) pada Pilkada serentak November 2024.
Hal itu diungkapkan Teguh Santosa, warga asli Sumatera Utara asal Langkat kepada wartawan di Resto Srikandi Medan Sabtu (29/6/2024).
Dengan keyakinan telah mendapat dukungan dari Partai Demokrat, Teguh pun siap mendampingi Bobby Nasution bersaing dengan calon kuat lainnya yakni Mantan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi.
“Begitu saya mendaftarkan diri, saya dipanggil oleh Demokrat untuk bergabung di Gabungan Indonesia Maju mendampingi mas Bobby, karena di Partai Demokrat dan Gabungan Indonesia Maju seperti PAN mereka sudah punya Pak Bobby. Jadi karena perintah Demokrat mendampingi Bobby, saya siap,” kata Teguh.
Teguh sendiri seorang jurnalis yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), CEO media online dan juga dosen hubungan internasional di perguruan tinggi di Indonesia.
Bersama Bobby Nasution, Teguh berkeyakinan kuat memajukan pembangunan, ekonomi, dan olahraga di Sumut, terutama sepak bola dari klub PSMS Medan yang sudah menjadi ikon bagi warga kota Medan.
Teguh berharap sosok mumpuni maju membangun Sumatera Utara (Sumut) ke arah yang lebih baik lagi.
Maka dari itu, Teguh bertekad maju menjadi Wakil Gubernur Sumut mendampingi Bobby Nasution yang diprediksi calon kuat sebagai Gubernur Sumut (Gubsu).
Bahkan Teguh mengatakan keyakinannya sampai hari ini 60 persen maju mendampingi Bobby Nasution. Keyakinan itu disampaikan dihadapan wartawan dan Relawan Bang Teguh Santosa (BTS).
Ditanya kenapa lebih memilih Bobby Nasution ketimbang maju sebagai wakil Edy Rahmayadi di pencalonan Gubsu tahun ini, Teguh menjawabnya dengan alasan punya kekecewaan mendalam terhadap Edy.
“Jujur saya kecewa sama dia (Edy Rahmayadi). Dia tidak memberikan kontribusi untuk PSMS Medan. Dia sudah 5 tahun menjadi Gubernur Sumut,” ungkap Teguh.
Mirisnya lagi, sebut Teguh, Edy juga pernah atau mantan Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Namun seakan Edy dinilai tak mampu membawa PSMS Medan berjaya seperti sebelumnya.
“Coba kalian lihat PSMS bagaimana sekarang? Padahal dia mantan Ketua PSSI. Saya dulu pecinta PSMS, bisa cek di Instagram saya, sampai tulang punggung Sumsum tetap PSMS, meski saya kuliah di Bandung dan di sekitaran Bobotoh (pendukung Persib). Nah, ini, kontribusinya pun nggak ada buat PSMS. Jadi kalau untuk ini, saya kurang percaya padanya,” kata Teguh.