Pemerintah Provsu melalui Badan Kesbangpol Provsu mengadakan FGD Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya dan Agama bertempat di Aula Hotel Mitra Indah Kabupaten Paluta, Selasa (9/7). Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Paluta Arfan Siagian membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sumatera Utara di Kabupaten Paluta. Kami sangat mengapresiasi kepada Kesbangpol Provsu telah melaksanakan kegiatan paluta. Kegiatan ini sangat dibutuhkan untuk mencari solusi dalam menurunkan tingkat inflasi di daerah, apalagi ada para narasumber disini diantaranya akademisi, BPS Paluta dan Bagian Ekonomi Paluta. Tentu untuk menyamakan persepi kita disini bersama-sama dalam menangani inflasi daerah di kabupaten Paluta. untuk itu saya ingatkan kepada peserta FGD yang mengikuti kegiatan sampai tuntas, agar kita dapat melakukan pemetaan ketahanan ekonomi, sosial dan budaya di kab Paluta sehingga kita dapat bersama-sama mendorong ekonomi masyarakat di daerah kita “Pungkas Arfan”.
Selanjutnya Narasumber BPS Paluta (Statistik Ahli Muda BPS) menjelaskan Transformasi teknologi untuk mendukung ketahanan ekonomi kab paluta yang inklusif membutuhkan ketersediaan SDM yang unggul dan infrastuktur yang mendukung. Tekhnologi yang berkembang sangat cepat dan dinamis harus dikejar dengan pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia.

Akademisi Unimed Dr. Bakhrul Khair Amal, menjelaskan dalam mengukur inflasi merupakan salah satu alat ukur dalam monev kinerja Pj Bupati, melihat pertemuan ini kesbangpol provinsi hadir melakukan sosialisasi penyamamaan persepsi dengan tema ketahanan perspektif ekonomi, sosial, budaya dan agama, hal ini langkah yg dilakukan secara objektif. terjadi inflasi devaluasi dan deflasi di kabupaten Paluta sehingga perlu penyamaan persepsi tingkat kebutuhan masyarakat terhadap jual beli, meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Focus Group Disscusion ini difasilitasi oleh Badan Kesbangpol Provsu di Kabupaten Paluta sehingga bisa merubah pola pikir dalam penguatan ekonomi sosial budaya dan agama dalam membangun ketahanan di tengah – tengah masyarakat Paluta “ucap Bakhrul”.
Begitu juga Narasumber bagian Ekonomi Setdakab Paluta mengatakan peningkatan ekonomi domestik menjadi salah satu syarat untuk berhasil menghadapi inflasi global. Adapun cara meningkatkan ekonomi domestik yakni dengan mendongkrak daya beli masyarakat, sehingga pendapatan masyarakat juga harus ditingkatkan. Ia menjelaskan dampak dari inflasi global saat ini adalah adanya kenaikan harga-harga, terutama komoditas dan minyak dunia. Hal tersebut pun menyebabkan nilai tukar rupiah. Selain menggerakkan ekonomi domestik, kebijakan memperlancar impor pangan juga bisa dilakukan dalam menyiasati inflasi global. Langkah tersebut dapat dilakukan dengan melibatkan pemerintahan daerah untuk mengetahui kebutuhan masing-masing wilayah. Walau inflasi adalah tugas pemerintah pusat, tetapi kebutuhan pangan setiap daerah berbeda-beda, maka pemerintah daerah harus dilibatkan sehingga tidak semua tanggung jawab menghadapi inflasi berada di pemerintah pusat “Jelasnya”.
Kegiatan diakhiri dengan foto bersama dengan Bapak Harry, SSTP., M.Sc (Kabid Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya, Agama dan Ormas
Kesbangpol Provsu) dan peserta FGD di Kabupaten Paluta.
Post Views: 80